Peradaban Islam Pada Masa Mongol
Sabtu, 26 Juli 2014
0
komentar
Dinasti Mongol, Timur Lenk, dan Delhi
Asal-Usul
*Para Pemimpin Terkenal
*Serangan Hulagu Khan
*Dinasti di Persia
*Kebudayaan Islam Mongol
*Dampak Kekuasaan Mongol
*Penguasa Muslim Timur Lenk
Asal-Usul Bangsa Mongol
Bangsa Mongol berasal dari daerah pegunungan Mongolia. Nenek
moyangnya bernama Alanja Khan, yang mempunyai dua putra kembar, Tartar
dan Mongol. Keduanya melahirkan dua suku bangsa besar, yakni Mongol dan
Tartar. Mongol mempunyai anak bernama Ilkhan, yang melahirkan keturunan
pemimpin bangsa Mongol di kemudian hari.
Sebagai bangsa nomad, bangsa Mongol berwatak kasar, suka berperang,
berani menghadapi maut untuk mencapai keinginannya. Tapi mereka sangat
patuh kepada pimpinannya.
Agama semula Syamanisme—mengakui adanya Tuhan Yang Mahakuasa, tapi
tidak beribadah kepada-Nya, melainkan menyembah arwah/roh jahat agar
terhindar dari bencana dengan ‘menyogok’ sajian-sajian.
Pemimpin/Khan pertama—dalam sejarah—adalah Yesugey (w. 1175),
ayahnya Jenghiz/Chenggiz/Chingis (nama aslinya Temujin=seorang pandai
besi yang menang atas Ong Khan/Togril kepala suku Kereyt). Temujin
diangkat menjadi ‘Jenghiz Khan’ oleh sidang para kepala suku pada tahun
1206, umur 44 Tahun.
Invasi Mongol ke wilayah Islam karena peristiwa Utrar, 1218 M, yaitu ketika Gubernur Khawarizm membunuh utusan Mongol. Sejak saat itu Mongol menguasai Transaxonia, Bukhara, Samarkand, Khurasan, Quzwain, sampai perbatasan Iraq, bahkan sampai Azerbaijan. Kota-kota tersebut hancur lebur.
Jenghiz Khan membagi wilayahnya menjadi 4 untuk 4 anaknya; Juchi, Chagatai, Ogotai, dan Toluy. Keturunan Chagatay-lah yang masuk ke lingkungan Islam dan membantu menyebarkan Islam di wilayah Turkistan China sampai abd ke-17. Toluy-bungsu—di wilayah Mongolia, yang menurunkan Mongke dan Qubilay. Qubilay Khan menaklukkan China, berkuasa sebagai Yuan (dinasti yang memerintah hingga abad ke-14 yang kemudian digantikan dinasti Ming), beragama Budha dan bertikai dengan saudara-saudaranya dari Khan-khan Mongol yang beragama Islam di Asia Barat dan Rusia. Adalah Hulagu Khan—saudara Mongke dan Qubilay—yang menyerang wilayah-wilayah Islam sampai ke Baghdad.
Invasi Mongol ke wilayah Islam karena peristiwa Utrar, 1218 M, yaitu ketika Gubernur Khawarizm membunuh utusan Mongol. Sejak saat itu Mongol menguasai Transaxonia, Bukhara, Samarkand, Khurasan, Quzwain, sampai perbatasan Iraq, bahkan sampai Azerbaijan. Kota-kota tersebut hancur lebur.
Jenghiz Khan membagi wilayahnya menjadi 4 untuk 4 anaknya; Juchi, Chagatai, Ogotai, dan Toluy. Keturunan Chagatay-lah yang masuk ke lingkungan Islam dan membantu menyebarkan Islam di wilayah Turkistan China sampai abd ke-17. Toluy-bungsu—di wilayah Mongolia, yang menurunkan Mongke dan Qubilay. Qubilay Khan menaklukkan China, berkuasa sebagai Yuan (dinasti yang memerintah hingga abad ke-14 yang kemudian digantikan dinasti Ming), beragama Budha dan bertikai dengan saudara-saudaranya dari Khan-khan Mongol yang beragama Islam di Asia Barat dan Rusia. Adalah Hulagu Khan—saudara Mongke dan Qubilay—yang menyerang wilayah-wilayah Islam sampai ke Baghdad.
Pemimpin Mongol Yang Terkenal
1.Jenghiz Khan (1206-1227 M/w. 624 H); paling terkemuka, tanpa
tanding. Menaklukkan seluruh Mongolia dan Tartar, menyatukan mereka;
meletakkan UU Mongolia. Menaklukkan kota-kota muslim sampai Iran.
2.Hulagu Khan (7 H/13 M); menghabisi kekhalifahan Abbasiyyah,
menghancurkan Baghdad, membunuh khalifah al-Mu’tashim, menghancurkan
Syiria, dan mendirikan pemerintahan Ilkhan di Irak.
3.Timur Lenk—Timur yang pincang– (8 H/14 M); penguasa muslim India
yang memerangi negeri tetangga, seperti Persia, Irak, Syam, dan Turki.
4.Zhahirudin Babur (10 H/15-16 M); pendiri kekaisaran Mongolia (muslim) di India, yang berkuasa antara 932-1275 H/1526-1858 M.
Serangan Hulagu Khan
Hulagu dipercaya oleh saudaranya—Mongke Khan—untuk mengembalikan
wilayah Mongol di Asia Barat yang terlepas setelah kematian Jenghiz
Khan. Berangkat dengan pasukan yang sangat besar, tahun 1253. pusat
gerakan Syi’ah Isma’iliyah di Persia Utara jatuh tahun 1256, dan
menyerang Baghdad pada tanggal 10 Pebruari 1258, sepuluh hari kemudian
Khalifah dan semua penduduk dibunuh, kota Baghdad rata dengan tanah.
Tahun 1260 merebut Mesir di bawah Sultan Qutus Kerajaan Mamalik, tapi
bisa dikalahkan di Ain Jalut Palestina, 3 September 1260 M.
Baghdad dan daerah-daerah taklukan Hulagu selanjutnya diperintah
oleh Dinasti Ilkhan (gelar untuk Hulagu). Dari sini kemudian muncul
kerajaan Mongol Islam, karena keturunan Hulagu Khan yang masuk Islam dan
mendirikan kerajaan Mongol Islam dengan nama Dinasti Ilkhan.
Dinasti Mongol di Persia (1265-1502 M)
Hulagu (raja pertama yang bergelar Ilkhan) digantikan anaknya,
Abaqa (1265-1282 M), bersimpati pada kaum kristen, karena pengaruh ibu
tirinya.
Kaisar Mongol di Persia ke-3, Ahmad Takudar (1282-84 M), inilah
kaisar pertama yang beragama Islam. Ia menggunakan seluruh kemampuannya
untuk mambawa seluruh bangsa Mongol menjadi muslim, dan berkirim pesan
ke sultan Mamluk (Qalawun) yang berisi keinginannya melindungi Islam.
Sikapnya ini ditentang rakyat dan bangsawan, sehingga pada tanggal 10
Agustus 1284 M, ia dihukum mati oleh Arghun (1284-1291 M). Arghun sangat
kejam terhadap Islam, pejabat muslim semuanya dibunuh, dan semua
pengganti Takudar penyembah berhala.
Ghazan (1295-1304), kaisar ke-7, beribukota di Azerbaijan.
Dibesarkan sebagai seorang Budha, tapi akhirnya masuk Islam.
Islam—Syi’ah—menjadi agama negara. Kebijakannya: memerintahkan kaum
Kristen dan Yahudi membayar jizyah, mencetak mata uang ber-inskripsi
Islam (Mei 1299), melarang riba, pejabat menggunakan serban sebagai
pengganti pakaian nasional mereka, membentuk lembaga (Ilkhan/Ghazani)
untuk menertibkan administrasi dan keuangan negara. Tahun 1304 meninggal
di usia 32 tahun karena sakit.
Uljaytu Banda (1305-1316, putra Arghun). Ia penganut Syi’ah dan
mentahbiskan Hukum Islam dengan keras. Meminta bantuan Philip le Bol,
Edward II dan Paus Clement IV untuk memerangi Mamluk yang Sunni.
Digantikan anaknya, Abu Sa’id (1317-1334 [penguasa terakhir]). Ia
mengangkat Rashiduddin dan Ali Shah menjadi menteri. Tapi Ali Shah iri
dengan kejujuran, loyalitas, dan ke-pakar-an (ahli sejarah dan
astronomi) Rashiduddin, sehingga ia dibunuh. Hubungan dengan Mamluk
(sultan Nasir Muhammad) mencair pada tahun 1332 dalam memperebutkan
Siria.
Perselisihan dalam tubuh Ilkhaniyah menyebabkan terpecahnya
kerajaan menjadi dinasti-dinasti kecil. Tapi mereka dapat dipersatukan
pada masa Timur Lenk yang membentuk dinasti Timuriyah yang berpusat di
Samarkand.
Kekuatan Timur (w.1408) sudah berkembang pada tahun 1369. mulai
tahun 1380 ia memulai peperangan yang panjang dan serius di persia dan
Afghanistan; memperkecil Mesopotamia, merampas Baghdad, menyerang Khan
Golden Horde di Rusia Selatan, menyerbu India utara, Anatolia dan
mengusir orang Turki Usmani di Angora, syiria diperkecil, Aleppo dan
Damaskus—kekuasaan Mamluk—dirampas, Samarkand di Transoxinia dijadikan
ibukota negara. Keturunan Timur bertahan se-Abad, namun ada keturunannya
(Baber) yang menyerbu Lahore pada tahun 1525 dan mendirikan Kerajaan
Mughal di India.
Kebudayaan Mongol Islam
Hulagu Khan sangat tertarik pada bangunan dan arsitektur yang indah
dan filsafat. Atas daran Nasiruddin at-Tusi, seorang filsuf nuslim
besar, ia membangun observatorium di Maragha tahun 1259.
Kultur Islam yang berada di kawasan Arab—Iraq, Syiria, dan sebagian
Persia—walau secara politis ditaklukkan Mongol, tapi akhirnya Mongol
sendiri yang terserap ke dalam budaya Islam.
Kesimpulannya: akar budaya Islam di kawasan budaya Arab diperintah
bukan hanya oleh dinasti yang berbangsa Arab, tetapi siapa yang kuat
akan memerintah wilayah tersebut. Dinasti-dinasti silih berganti
berkuasa, tapi yang langgeng adalah kekuasaan dari bangsa Arab sendiri,
baik pada masa klasik maupun masa modern.
Dampak Kekuasaan Mongol
Dampak negatifnya lebih banyak, a.l.:
1.Pembunuhan ummat Islam besar-besaran; Hulagu mengekskusi khalifah
Mu’tashim. Arghun membunuh Takudar; mencopot jabatan penting dan
membunuhnya
2.Bangsa Mongol lebih bersimpati pada ummat Kristen dan menghalang-halangi dakwah Islam
3.Hancurnya Baghdad dengan berbagai fasilitas dan
perpustakaan—dibakar—sebuah kerugian besar bagi khazanah ilmu
pengetahuan dan berdampak sampai sekarang.
Dampak Positif; setelah pemimpinnya—Takudar, Ghazan, dan Uljaytu
Khuda Banda—masuk Islam, mereka menjadikan Islam sebagai agama resmi.
Mereka tertarik pada Islam karena berasimilasi dan bergaul dengan
masyarakat muslim; Ghazan terpengaruh menterinya, Rashiduddin dan Nawruz
(gubernur Syiria).
Penguasa Muslim Timur Lenk (1336-1404 M)
Timur Lenk lahir di dekat Kesh, wilayah Uzbekistan, sebelah selatan
Samarkand di Transoxania, pada 8 April 1336 M, dan meninggal di Otrar.
Ayahnya Taragai, kepala suku Balas, keturunan Karachar Noyan yang
menjadi menteri dan kerabat Chagatay, putra Jenghiz Khan. Ia sejak umur
12 tahun sudah ikut perang. Ia mengabdikan diri pada gub.Transoxania,
Amir Qazaghan. Setelah Amir wafat datang serbuan dari Tughlug Temur .
Timur lenk melawan tapi akhirnya malah diangkat menjadi gubernur
Samarkand oleh Tughlug, namun karena posisinya digantikan oleh anak
Tughlug (Ilyas Khoja gubernur, Timur wazirnya), Timur bersekutu dengan
cucu Qazaghan, Amir Husain, memberontak Tughlug. Berhasil.
Ambisinya untuk berkuasa membuatnya membunuh Amir Husain (walaupun
ipar). Setelah itu ia memproklamirkan diri sebagai penguasa tunggal
Transoxania (10 April 1370). Ia berambisi untuk menaklukkan
daerah-daerah bekas koloni Jenghiz Khan; Khurasan, Herat, Afghanistan,
Persia, Fars, dan Kurdistan. Di setiap negeri yang ditaklukkannya Timur
Lenk membantai penduduk yang melawan (sangat ganas dan kejam)
Konon ia adalah penganut Syi’ah yang taat dan menyukai tasawuf tarekat Naqsyabandiyah.
Dinasti Delhi (1206-1555 M)
Terletak di India Utara, mengalami 5 x pergantian kepemimpinan, yi:
1. Dinasti Mamluk = 84 Th (keturunan Qutbuddin Aybak, budak dari Turki)
2. Dinasti Khalji = 30 Th (dari Afghanistan)
3. Dinasti Tughluq = 93 Th
4. Dinasti Sayid = 37 Th, dan
5. Dinasti Lody = 75 Th.
Peninggalannya, a.l.: mesjid Kuwat al-Islam dan Qutub Minar (menara di Lalkot, Delhi)
sumber : http://iimazizah.wordpress.com/category/sejarah-peradaban-islam/