AL-QUR'AN & SAINS; MENGGALI ILMU PENGETAHUAN DARI AL-QUR’AN

Posted by Unknown Rabu, 17 September 2014 0 komentar
Pendahuluan
Dalam banyak ayat, Allah memerintahkan manusia untuk berpikir mengenai hal-hal yang akan menambahkan keimanan seorang muslim. seperti berpikir tentang penciptaan manusia dan alam semesta. Allah berfirman:

وَفِي أَنْفُسِكُمْ أَفَلَا تُبْصِرُونَ

“Dan pada dirimu sendiri, maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (QS. Adz-Dzariyat : 21).

أَوَلَمْ يَنْظُرُوا فِي مَلَكُوتِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا خَلَقَ اللَّهُ مِنْ شَيْءٍ وَأَنْ عَسَى أَنْ يَكُونَ قَدِ اقْتَرَبَ أَجَلُهُمْ فَبِأَيِّ حَدِيثٍ بَعْدَهُ يُؤْمِنُونَ

“Dan Apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala sesuatu yang diciptakan Allah, dan kemungkinan telah dekatnya kebinasaan mereka?” (QS. Al-A’rof : 185).

سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar.” (QS. Fushshilat : 53).

Selain itu, dalam satu ayat, Allah telah menjelaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan untuk menjelaskan semua hal, sebagaimana firman-Nya:

وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ

“Dan Kami turunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS. An-Nahl : 89).

Syekh Al-Mursi mengatakan bahwa Al-Qur'an mencakup ilmu-ilmu umat terdahulu dan yang akan datang kemudian, hingga tak ada satupun ilmu kecuali telah disinggung dalam Al-Qur'an... diantaranya adalah ilmu kedokteran, ilmu bumi, ilmu arsitektur, matematika, ilmu astronomi, dll. 

Karena itulah, sudah sepatutnya bagi umat islam untuk terus menggali kandungan-kandungan ilmu dalam kitab suci Al-Qur’an yang menjadi pegangan utama dan juga sumber ilmu bagi kaum muslimin.

1. Proses Penciptaan Manusia

إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur” (QS. Al-Insan : 2)

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ (12) ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ (13) ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ (14)

“Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.” (QS. Al-Mu’minun : 12 - 14).

الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنْسَانِ مِنْ طِينٍ (7) ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ (8) ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ (9)

“Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” (QS. As-Sajdah : 7 - 9).

Tahapan Proses Terciptanya Manusia:
- Bercampurnya mani.                             -  Segumpal daging.                             - Pembentukan bayi.
- Segumpal darah.                                    -  Tumbuhnya tulang.                          -  Peniupan ruh  .

Menurut Dr. Moore, ilustrasi tentang fetus (embrio yang telah berkembang) di dalam uretus (peranakan) baru mun¬cul pertama kali pada abad ke-15 M oleh Leonardo da Vinci. Padahal jauh sebe¬lum itu, pada abad ke-2, Gallen pernah menggambarkan ihwal plasenta dan selaput-selaput janin dalam buku On the Formation of the Foetus, namun jauh berbeda dengan yang diuraikan pada abad ke-7 M. Kala itu para ahli kedok¬ter¬an telah mengetahui bahwa embrio manusia berkembang dalam uterus. Te¬tapi tidak seorang pun yang mengetahui bahwa perkembangan tersebut berlang¬sung secara bertahap. Malah pada abad ke-15 pun belum didiskusikan, apalagi di-gambarkan. Setelah mikroskop di¬temu¬kan oleh Leeuwenhook pada abad ke-11, barulah uraian tentang tahapan-tahapan permulaan embrio ayam mulai diselidiki para ahli. Pengetahuan mengenai pentahapan embrio manusia tidak terbayangkan hing¬ga abad ke-20 ketika Streetes (1941) dan O’Rahilly (1972) pertama kali mengembangkan sistem pentahapan  .

2. Penggantian Kulit Yang Terbakar

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisa’ : 56)

Keith Moore, seorang ahli Embriologi terkemuka dari Kanada menjelaskan bahwa luka bakar yang cukup dalam tidak menimbulkan sakit karena ujung-ujung syaraf sensorik sudah hilang. Ditinjau secara anatomi lapisan kulit kita terdiri atas 3 lapisan global yaitu; Epidermis, Dermis, dan Sub Cutis. Pada lapisan Sub Cutis banyak mengandung ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf. Pada saat terjadi Combustio grade III (luka bakar yang telah menembus sub cutis) salah satu tandanya yaitu hilangnya rasa nyeri dari pasien. Hal ini disebabkan karena sudah tidak berfungsinya ujung-ujung serabut syaraf afferent dan efferent yang mengatur sensasi persefsi. Itulah sebabnya Allah menumbuhkan kembali kulit yang rusak pada saat ia menyiksa hambaNya yang kafir supaya hambaNya tersebut dapat merasakan pedihnya azab Allah tersebut  .

3. Awal Penciptaan Langit dan Bumi

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ

“Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-Anbiya’ : 30).

Pemisahan alam semesta ini secara ilmiah dikenal dengan "teori big bang (ledakan dahsyat)". Teori ini secara bertahap dikembangkan oleh Vesto Slipher (tahun 1912),  Alexander Friedmann (tahun 1921), Edwin Hubble (tahun 1924), dan Lemaître (tahun 1931). Istilah "Big Bang" dicetuskan oleh Fred Hoyle dalam suatu siaran radio BBC pada bulan Maret 1949 

Menurut teori ini, alam semesta yang kita huni berawal dari sebuah ledakan raksasa yang terkenal dengan istilah "Dentuman Besar (Big Bang)" dan mengembang hingga menjadi bentuk dan dimensinya seperti ini. Atom-atom yang terpencar "secara acak" berkumpul pada tempat-tempat tertentu dan bergabung membentuk bintang-bintang, berbagai tata surya, dan galaksi. Seorang ahli astrofisika bernama Alan Sandage mengatakan: "Saya menganggapnya sangat tidak mungkin keteraturan semacam ini muncul dari kekacauan. Pastilah ada sebentuk prinsip pengorganisasian. Tuhan, bagiku merupakan penjelasan bagi keajaiban ini." 

4. Perluasan/Mengembangnya Alam Semesta

وَالسَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ

“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan Sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa.”  (QS. Adz-Dzariyat : 47)

Pada awal abad ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George Lemaitre, secara teoritis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta senantiasa bergerak dan mengembang. Fakta ini dibuktikan juga dengan menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi. Sebuah alam semesta, di mana segala sesuatunya terus bergerak menjauhi satu sama lain, berarti bahwa alam semesta tersebut terus-menerus "mengembang". Pengamatan yang dilakukan di tahun-tahun berikutnya memperkokoh fakta bahwa alam semesta terus mengembang  .

5. Pergerakan Lapisan Bumi Yang Ditahan Oleh Gunung

وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ صُنْعَ اللَّهِ الَّذِي أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ إِنَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَفْعَلُونَ

“Dan kamu Lihat gunung-gunung itu, kamu sangka Dia tetap di tempatnya, Padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Naml : 88).

Pergerakan lapisan bumi pertama kali dicetuskan oleh Alfred Wegener, ahli tektoik geofisika dan meteorologi Jerman, pada tahun 1921 dengan istilah "continental drift" (Pergerakan lempeng benua).  Teori ini kemudian dibuktikan dan dikukuhkan oleh pakar geologi AS bernama Harry Hess yang menemukan rangkaian gunung api di bawah samusera atlantik (mid ocean ridge) pada tahun 1953 dan dipublikasikan  pada tahun 1960. Disebutkan, semburan magma di sepanjang patahan di dasar laut, mendesak lempengen tektonik sejauh beberapa sentimeter per tahunnya  .

وَجَعَلْنَا فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَنْ تَمِيدَ بِهِمْ وَجَعَلْنَا فِيهَا فِجَاجًا سُبُلًا لَعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ

“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka.” (QS. Al-Anbiya’ : 31)

Gunung-gunung memaku lempengan ke kerak bumi bersama dengan meluaskan di atas dan di bawah permukaan bumi pada titik temu lempengan ini. Dengan cara ini, ia memakukan kerak bumi dan mencegahnya dari bergerak di atas lapisan magma, atau diantara lempeng-lempeng itu. Fungsi mematok dari gunung ini digambarkan dalam literatur ilmiah (geologi) dengan istilah "isotasi"  .

6. Pertemuan 2 Jenis Air

مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ (19) بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَا يَبْغِيَانِ (20

“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Diantara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” (QS. Ar-Rohman : 19 - 20)

وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَحْجُورًا

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (QS. Al-Furqon : 53)

Seorang ahli kelautan bernama Jacques Yves Costeau melakukan penelitian di dasar laut untuk Discovery Channel. Ia menelurusi fenomena bawah laut di Cenota Angelita, Mexico. Saat melakukan penyelaman, ia dikejutkan dengan sebuah fenomena alam yang luar biasa. Dia menemukan air tawar di antara air laut yang asin. Penemuan itu membuatnya takjub.  Bagaimana mungkin air tawar bisa berada terpisah dalam air laut yang asin? Tetapi itulah kenyataan yang dia temukan di dalam laut.

Rasa ingin tahunya yang besar membuat Costeau kembali menyelam lebih dalam lagi. Ia menyaksikan fenomena alam yang lebih mengejutkan lagi. Betapa tidak. Ia melihat ada sungai di dasar lautan. Sungai di bawah laut itu ditumbuhi daun-daunan dan pohon. Para peneliti menyebut fenomena itu sebagai lapisan Hidrogen Sulfida  .

Referensi Untuk Menambah Wawasan

A. Situs-Situs Tentang Al-Qur'an & Sains:

1. Bahasa Indonesia
http://www.keajaibanalquran.com/
http://kaheel7.com/id/

2. Bahasa Arab
http://www.al-i3jaz.com/
http://www.kaheel7.com/ar/
http://quran-m.com/
http://www.eajaz.org/
http://fussilat.org/
 http://www.i3gaz.com/
http://www.elnaggarzr.com/

3. Bahasa Inggris
http://www.miraclesofthequran.com/
http://www.quranmiracles.com/
http://www.19miracle.org/
www.quranandscience.com

B.Buku-Buku Tentang Al-Qur'an & Sains:

1. Bahasa Indonesia
Buku-Buku Harun Yahya
(Bisa diakses disitusnya: http://id.harunyahya.com/)

2. Bahasa Arab
Tafsir Fakhrurrozi (32 jld), karya Imam Ar-Rozi
Tafsir Al-Jawahir (24 jld), karya Syekh Thonthowi Jauhari
Tafsir Al-Ayat Al-Kauniyah (4 jld), karya Dr. Zaghlul An-Najjar
Al-Mausu'ah Al-Kauniyah Al-Kubro (20 jld), karya Dr. Mahir Ahmad Ash-Shoufi

3. Bahasa Inggris:
The Bible, the Quran and Science, karya Dr. Maurice Bucaille (Diterjemahkan dari buku berbahasa perancis, La Bible, le Coran et la Science, yang terbit tahun 1976).
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Serba - Serbi